Ventriloquist Indonesia
Ventriloquime atau secara sederhana diartikan sebagai seni suara perut yang biasanya menggunakan boneka. Praktisinya disebut Ventriloquist. Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia, Marijoen dengan boneka Koko dan Gatot Sunyoto dengan boneka Tongki merupakan para pelopor ventriloquist di Indonesia. Awal tahun 90-an Ria Enes muncul bersama boneka Susan-nya.
Saat ini ada beberapa orang yang menekuni Ventriloquist, beberapa diantaranya digunakan dikombinasikan dengan sulap atau sebagai partner dalam membawakan acara anak-anak. Iwel sendiri sewaktu kecil sudah tertarik dengan boneka Tongki-nya Gatot Sunyoto. Sampai sekarang Iwel masih menyimpan beberapa boneka kertas yang pernah dimainkan sewaktu duduk di Sekolah Dasar untuk menghibur teman-temannya.
Kecintaan Iwel terhadap ventriloquime semakin besar ketika menyaksikan DVD ventriloquist Jeff Dunham. Sebagai seorang stand up comedian Iwel melihat tantangan baru untuk bisa menjadi seorang ventriloquist. Apalagi belum banyak ventriloquist Indonesia yang menggunakan sarana ini untuk melawak. Kemudian Iwel mulai serius mempelajari venteriloquist yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Seorang ventriloquist harus mampu memainkan suarat perut, berakting, keterampilan menghidupkan boneka serta memainkan materi lawakan.
Sabtu 23 November 2013, Iwel mengadakan pementasan komedi tunggal yang memadukan stand up comedy dan ventriloquist. Pementasan ini sekaligus ajang Iwel untuk memperkenalkan boneka ventriloquy-nya yang bernama Lewi.