Di Radio ...
Iwel Sastra sangat dekat dengan dunia radio. Mengawali karir sebagai Penyiar radio DMC 1079 FM Jakarta. Setelah itu sempat mampir menjadi penyiar radio “S” Jakarta. Pernah juga mengudara sebagai penyiar Radio SK 93.2 FM Jakarta. Sekarang ini sesekali menjadi penyiar tamu di Radio Delta 99,1 FM bersama penyiar senior Ida Arimurti.
MC Laris
Meskipun berkarir sebagai komedian, Iwel selama ini laris manis sebagai pembawa acara (MC). Dalam membawakan acara Iwel selalu menyelipkan humor-humor segar terkait dengan tema acara yang dibawakan. Berbagai macam acara perusahaan, produk, organisasi bahkan resepsi pernikahan pernah dibawakan Iwel. Menurut Iwel antara profesi pembawa acara dengan komedian tetap nyambung. Dalam candaan Iwel disebutkan MC selain berarti Master of Ceremony, bisa juga berarti Master of Comedy.
Sekilas Tentang Iwel Sastra
Setelah berulang kali gagal membentuk grup lawak, Oktober 1997 Iwel memutuskan untuk menjadi solo komedian. Iwel terinspirasi oleh Bob Hope dan Jerry Seinfeld. Setelah tahu Jerry Seinfeld adalah seorang stand up comedian, awal tahun 1998 Iwel memproklamirkan diri sebagai stand up comedian dengan mencetak tiga box kartu nama. 6 Maret 2004 Iwel mengadakan pementasan stand up comedy pertama di Indonesia yang dimainkan oleh stand up comedian Indonesia. Iwel tampil sekitar 75 menit di Gedung Kesenian Jakarta. Tahun 2005 - 2006 tampil rutin setiap hari Jumat jam 23.00 sebagai stand up comedian di RCTI dalam acara Bincang Bintang. 2006 - 2008 membawakan acara Open House Republik Mimpi Metro TV serta pemain dan penulis naskah NewsDotCom (Republik Mimpi) Metro TV. Semenjak Februari 2008 bermain dan menulis naskah Democrazy Metro TV. Maret 2009 Iwel dipercaya menjadi Host acara Kursi Panas Trans 7 yang menampilkan tokoh-tokoh Nasional dan Kandidat Calon Presiden Republik Indonesia.
Kenapa Menjadi Iwel Sastra?
Nama lahir Wel Naldi Sastra. Sejak SMP dipanggil dengan nama Iwel. Tahun 1993 ketika saya menjadi penyiar radio DMC 1079 FM Jakarta, atasan saya Sys NS mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel Well (dua L) ketika siaran. Alasannya agar gampang diingat.
Tahun 2005 ketika tampil sebagai Stand Up Comedian di acara Bincang Bintang RCTI, Indra Yudhistira GM Produksi RCTI mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel saja. Alasannya nama Iwel Well terlalu "komik" dan mengada-ada. Tidak cocok untuk seorang Stand Up Comedian. Contohnya nama-nama Stand Up Comedian Amerika relatif keren-keren, sebut saja : Jay Leno, David Letterman, Jerry Seinfeld, Steve Martin, dll.
Tahun 2006 ketika bergabung dengan Republik Mimpi (Newsdotcom), Effendi Gazali mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel Wel ( satu L) alasannya nama itu sudah pernah melekat dihati sebagian orang, baik ketika saya menjadi penyiar radio atau pun sebagai pemeran pembantu di sinetron Donna Sang Penyamar (ANTV - 1996), walau sesaat sinetron ini sempat jadi perbincangan dikalangan anak muda.
Juni 2010, istri saya menyarankan saya untuk kembali menggunakan nama belakang pemberian orang tua saya "Sastra" maka jadilah sekarang saya menggunakan nama Iwel Sastra yang mengandung arti Insan Baik (Wel) yang Sehat, Sukses dan Sejahtera. Nama bukan sekedar personal branding tapi juga merupakan doa.
Walaupun Shakespeare mengatakan "apalah artinya sebuah nama" saya tidak percaya dengan ungkapan Shakespeare karena kebanyakan karya-karya Shakespeare menggunakan nama sebagai judul. Seperti, Romeo & Julliet, Othello, Macbeth, Hamlet, Raja Lear, Julius caesar, Troilus dan Cressida, dll. Kalau nama tidak begitu penting kenapa dia tidak memberikan judul karyanya "anu, anu dan anu, raja anu".
Tahun 2005 ketika tampil sebagai Stand Up Comedian di acara Bincang Bintang RCTI, Indra Yudhistira GM Produksi RCTI mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel saja. Alasannya nama Iwel Well terlalu "komik" dan mengada-ada. Tidak cocok untuk seorang Stand Up Comedian. Contohnya nama-nama Stand Up Comedian Amerika relatif keren-keren, sebut saja : Jay Leno, David Letterman, Jerry Seinfeld, Steve Martin, dll.
Tahun 2006 ketika bergabung dengan Republik Mimpi (Newsdotcom), Effendi Gazali mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel Wel ( satu L) alasannya nama itu sudah pernah melekat dihati sebagian orang, baik ketika saya menjadi penyiar radio atau pun sebagai pemeran pembantu di sinetron Donna Sang Penyamar (ANTV - 1996), walau sesaat sinetron ini sempat jadi perbincangan dikalangan anak muda.
Juni 2010, istri saya menyarankan saya untuk kembali menggunakan nama belakang pemberian orang tua saya "Sastra" maka jadilah sekarang saya menggunakan nama Iwel Sastra yang mengandung arti Insan Baik (Wel) yang Sehat, Sukses dan Sejahtera. Nama bukan sekedar personal branding tapi juga merupakan doa.
Walaupun Shakespeare mengatakan "apalah artinya sebuah nama" saya tidak percaya dengan ungkapan Shakespeare karena kebanyakan karya-karya Shakespeare menggunakan nama sebagai judul. Seperti, Romeo & Julliet, Othello, Macbeth, Hamlet, Raja Lear, Julius caesar, Troilus dan Cressida, dll. Kalau nama tidak begitu penting kenapa dia tidak memberikan judul karyanya "anu, anu dan anu, raja anu".
Langganan:
Postingan (Atom)